Aku (ikut) jatuh cinta saat kau bercerita


Seharusnya setiap kau mengajak ku bercerita maka tuturkanlah kata kata yang ingin kudengar saja. Jangan ada duka dan luka sebab aku tak selalu punya penawarnya. Saat kau bercerita tentang si dia maka aku juga ikut mencinta, hebat benar ucapanmu seperti mantra. Lewat tuturmu oranglain bisa menyukai seseorang tanpa tau siapa dia.

Lewat katamu aku bisa menghormati dia yang kau bawakan dalam cerita kita. Tiap bait dalam ucapmu jelas menyiratkan ketulusan, tidak ingin tergesa gesa dalam menilai dia yang kau cinta adalah kebaikan tanpa batas. Andai dia tahu, kalau orang yang saat ini menceritakannya punya adab sebesar itu. Maka tak mungkin siakanmu.

Hari ini aku belajar lagi. Tentang mencintai atau mengagumi, apapun sebutannya. Tak pelak selalu harus bermanis manis dalam menceritakannya. Walau akhirnya tidak terduga, tak sedikitpun kau mengingkari jika ia orang yang baik. Kesal dan amarahku meredup, bukan karena aku lelah beradu kata tapi karena aku kagum pada tiap baris pernyataaan yang kau ucap di pesan sosial media.

Dewasa ini aku memahami bahwa kebaikan itu adalah milik mereka yang berusaha menerima segala hal dengan lapang dada. Perkara kecil atau besar tak menjadikan kita menutup mata dan mencaci membabi buta. Terimakasih sudah mengajarkan hal lebih, walau kesal dan amarahku tak bisa kutampik.

Dan kau tahu ditulisan ini tidak ada saya, hanya ada aku. Saya adalah situasi biasa yang kuhadirkan pada setiap tulisanku. Sedangkan aku hanya muncul sekali dua kali, itu situasi yang sangat istimewa. Karena aku muncul sebagai diriku tidak memikirkan orang lain, di tulisan ini. Aku muncul karena kesan mendalam. Sedalam kebaikan orang lain yang tetap kau gaungkan, walau aku tau dia tidak pantas untuk sebutan itu.

Comments

Popular Posts