Sarden
Saya menulis ini di mobil dalam keadaan ya sudah memenuhi kewajiban sebagai hamba tapi belum makan. Dan ajaibnya perjalanan akhir tahun kali ini super jauh sampai harus bawa kompor. Seru tapi gak gini juga kali ya.
Tiba tiba si Mamak punya ide masak Sarden di tengah perjalanan di samping masjid pula yang syukurnya punya tempat makan yang lebar. Ajaibnya sarden baru saja dibeli dengan kecepatan turbo, ya jalan kaki di kampung orang, hampir perbatasan provinsi.
Sampai dengan pesanan si Mamak beli Sarden ke Indoapril baru nyadar. Mak btw gak takut pulak Mamak nyuruh kami beli Sarden malam malam gini di kampung orang jalan kaki?. Dengan santai dia menjawab. Tidak. Rasa rasanya dianggap jadi anak super kalau sudah begini.
Masih dengan setelan gamis yang lumayan ribet memang kalau di bawa jalan tapi mau gimana lagi langkah kaki harus lebih besar daripada anjing yang tiba tiba lari tepat waktu kami mau menyebrangi jalan dengan kaleng kaleng sarden ditangan. Ternyata dia bukan mengikuti kami. Cuma iklan toh hehe.
Baiklah, saya makan dulu. Di penghujung tahun semoga kalian dimanapun tetap sehat dan soal bahagia dan pencapaian? Semoga semuanya menjadi baik. Sampai jumpa, ditulisan lain. Rencananya ada satu bagian lagi. Yang gak kalah epik dan lucu.
Have a nice trip!
Comments
Post a Comment