Memeluk Renjana

Beberapa waktu yang lalu mungkin bisa dikatakan waktu yang sulit untuk saya. Menerima hasil dari langkah yang sudah saya mulai sejak awal tahun lalu, tertatih dan mengalahkan diri sendiri sepanjang tahun berlangsung dengan harapan yang baik. Namun, bicara tentang hasil tidak ada yang bisa memastikan. 

Saya mulai mengambil studi lanjutan lagi setelah selesai dengan masa studi pertama dengan tujuan yang sudah ditujukan sejak awal. Perjalanannya tidak pernah mudah, karena semua terhitung baru untuk saya. Lingkungan baru, orang orang baru dan metode yang baru. Sama sekali tidak pernah saya alami sebelumnya. Saya tahu pasti resiko ini akan saya hadapi tapi, kalau saya tidak ambil maka kesimpulannya hanya dua, saya tidak berani untuk mengambil resiko dengan usaha yang lebih banyak dan saya akan menyesal nantinya karena melewatkan kesempatan yang walaupun sangat sukar dijalani.

Dipenghujung tahun ini saya selesai dengan awal perjalanan itu dan tentu akan ada hasilnya. Dan, hasil yang saya terima bukan apa yang saya harapkan. Bahkan sangat jauh dari apa yang diharapkan, barang tentu saya sedih dan kecewa dengan hasil yang saya usahakan sepanjang tahun ini. Ketika mengingat lagi waktu tidur yang sedikit, jam makan yang kadang harus dirangkap, air mata yang entah mengapa keluar begitu saja saat-saat tertentu. Semuanya terputar seperti tayangan film di dalam kepala. 

Drama menyalahkan diri sendiri tidak terelakkan. Namun, saya pernah mengingat ada masa dimana saya juga mengalami kesukaran di masa lampau. Tapi, hari ini saya ada disini dan bisa melewati itu semua. Walaupun tidak mungkin bisa dilupakan tapi jelas bahwa sesulit apapun semua akan berlalu. 

Saya ingat bahwa tidak ada kehidupan yang lunak bagi mereka yang tidak berjuang untuk nya. Kalau dalam bahasa negara tetangga nun jauh disana no pain no gain. Hari ini mereka yang berani mengambil resiko, berlelah-lelah dalam belajar dan berusaha tentu akan lebih berpotensi mendapatkan hal yang lebih dibandingkan orang lain yang tidak melakukan apa-apa. 

Baik cita ataupun cinta, harapan dan kenyataan juga hal yang masih harus terus dan tetap diperjuangkan. Bukan karena tidak bersyukur dalam hidup, tetapi lebih ke percaya bahwa hidup yang diberikan oleh Allah adalah mutlak sebagai sesuatu yang sangat bernilai. Ini yang kemudian saya pikir harus dihargai dengan mengusahakan yang terbaik pada setiap prosesnya. 

Bicara setiap proses, tentu proses yang selesai adalah hal yang menjadi tujuan. Selesaikan semua hal yang sudah dimulai sebagai bentuk pertanaggungjawaban sebagai manusia. Proses yang selesai ini juga menggambarkan keseluruhan usaha yang kita bangun. Apapun hasilnya, proses yang selesai adalah tonggak akhirnya.