Tsunami Information

Gambar 1. Terserah Mo Kawan Mu Dari Eropa atau Antartika sekalian. Emang kalau banyak Kawan Selamat dari Neraka? Kawan yang gimana dulu?

Ini cuma cuplikan satu dari banyak hal yang gak kutanya tapi dijelaskan yang kadang entah apa tujuannya. Seorang teman lama, yang aku sendiri sanksi menganggapnya teman atau tidak. Ujug ujug mengirim pesan lewat media sosial, awalnya baik menanyakan kabar. Kemudian sedikit kurang sopan sebab sudah hampir satu dekade tidak bertegur sapa tapi menanyakan hal hal yang sedikit berat.

Awalnya niat hanya untuk sopan santun. Menjawab sapaan teman. Ternyata gak bisa seterbuka itu menganggap orang niatnya baik. Jadilah terjadi sedikit pemaksaan, meminta nomor WA. Saya sendiri menganggap kalau untuk media sosial lain terserah siapa saja. Tapi, untuk WA itu sudah terlalu privasi.

Hanya lagi lagi manusia nya memaksa sangat. Jadi, mau gak mau harus memberikan informasi itu. Mulai menghakimi pilihan yang saya jalani, termasuk soal saya yang jarang kumpul kumpul di kafe bersama mereka teman seumuran. 

Untuk ukuran teman yang sudah lama tidak bertemu dan hampir tidak pernah berdiskusi itu sesuatu yg cukup keras. Bahkan sangat keras, sampai menyalahkan yang saya jalani.

Kemudian, mengatakan saya itu tidak boleh memilih milih dalam berteman. Mohon maaf sekali lagi, kalau saya harus berkumpul sesering yang kalian lakukan, logikanya itu butuh biaya kan ya? Saya tidak cukup hebat untuk buat anggaran ke arah sana. Terus kondisi saya pilih pilih dimana? Ada banyak hal yang harus saya utamakan.

Justru saya yang harus memahami dimana saya bisa diterima dengan keseluruhan diri saya. Tanpa, harus menjadi orang lain dan memaksakan keadaan. Pilih pilih disini lebih kepada situasi yang sanggup dan tidak sanggup saya hadapi. Bukan memilih orangnya.

Lalu, saya sudah jelaskan kenapa harus saya tidak menjadi baik hanya karena saya tidak sering berkumpul di tempat fancy yang jadi standar banyak orang. Sedangkan mohon maaf sekali kalau diundang ke acara nikahan, atau ada hajatan yang penting dan saya diundang saya akan usahakan sekali untuk datang.

Kenapa harus menjadi tidak baik, karena beda preferensi. Capek sekali memang hidup di zaman serba kebanjiran informasi begini. Sampai segala lini kita bisa diserang, hampir tidak ada privasi apalagi sampai mengabaikan hak preferensi orang terhadap satu pilihan.


Comments

Popular Posts