Trade off

Assalamu'alaikum, long time no see. Semoga semuanya dalam keadaan sehat semua. Akhirnya, keadaan sedikit senggang sebelum masuk masa masa hectic. Kurang lebih dua apa tiga bulan terganggu dengan dunia pergadgetan dan ada dunia dunia lain jadi sedikit terlupa dengan dunia tulis menulis. Ya Allah, sebenarnya nih ya harusnya nulisnya sudah harus sedikit ilmiah dan tertata. Tapi, masih bisanya begini dimaklumi ya.

Intro nya cukup ya? Baik. Semoga kalian dalam keadaan yang baik dan punya waktu buat baca ini. Anggap kita ketemu langsung dan bicara face to face.  Bahasan nya kali ini tentang sibuk dan membagi waktu. Akhir-akhir ini saya juga hampir terjebak dengan dua kondisi ini. Bahasa lainnya itu trade off. Tidak di posisi A juga tidak di posisi B, tapi tiba-tiba udah dalam masalah yang serius. 

Istilah lainnya itu simalakama. Terkadang kita tidak bisa memilih, dalam satu waktu kita harus menghadapi dua tiga hal besar. Disisi lain kita tidak benar benar siap dalam hal ini. Sehingga kecenderungan kita akan mengabaikan satu hal dan mengerjakan yang lain. Padahal, kedua-duanya tidak akan muncul lagi di waktu yang lain. 

Kamu harus terbiasa dengan dua tiga hal besar dalam hidup kamu, kesempatan tidak datang dua kali. Begitu kata-kata guru saya sewaktu mengajar. Saya ditawarkan untuk presentasi di waktu yang akan datang. Tapi, saya beralasan sedang akan menjalani ujian sehingga tidak bisa fokus pada hal lain. Saya tidak paham awalnya saat kata-kata itu keluar justru saya sadar saat kelas berakhir.

Kita tidak pernah benar-benar sibuk atau tidak punya waktu. Kita hanya tidak terbiasa dan tidak menyadari bahwa ketika kita dihadapkan pada hal-hal besar justru karena kita mampu. Yang membuat diri kita tidak mampu dan mencari alasan adalah diri sendiri. Saya langsung latihan di waktu selanjutnya menghadapi dua hal besar dalam satu waktu yang sama setelah dua minggu dari pertemuan itu. Awalnya ingin menolak, tapi di waktu yang sama pernyataan beliau ibarat iklan yang lewat. Sekelebat namun membuat saya mengambil keputusan.

Alhamdulillah keduanya berjalan dengan baik. Kembali kepada niatnya, serahkan sama Allah. Karena Dia yang akan menguatkan kita pada masa masa kita menjalani hal hal besar tadi. Dia yang memampukan sehingga kita mampu. Akhirnya yang kita butuhkan adalah kasih sayangnya Allah dalam menjalani hari-hari. Do'a dan ikhtiar kita adalah pelumas buat menjalankan hidup dari waktu ke waktu. 

Do'akan saya ya teman-teman. Semoga do'a baik baiknya kembali kepada kalian. 

Comments

Popular Posts