Si Anak Papua


Izinkan saya menuliskan ini sore dimana saya tidak menyangka akan mendengarkan cerita hebat ini secara langsung. Sepertinya bersyukur saja tidak cukup untuk mengungkapkan karunia besar dari Allah ini. Sebagai manusia yang sudah lama tidak melihat arti perjuangan, saya merasa diri sendiri cukup sombong karena tidak melihat sekitar lebih dalam. 

Beruntung, mungkin kali ini saya akan katakan jika saya beruntung berjumpa dengan manusia satu ini. Dari daerah yang sangat jauh di Timur Indonesia. Saya ingat sekali pernah membagikan postingan gambar peta Papua di Instagram dua tahun yang lalu, hanya sebuah postingan peta kecil Papua di kamar kos kala itu. Isi postingannya juga biasa saja. 

Siapa sangka saya akan bertemu dengan manusia yang tinggal disana dan akan menjadi teman berjuang. Saya tidak pernah kira itu akan terjadi, yang ada dalam bayangan saya hanya bagaimana bisa jalan jalan ke tanah Surga itu. Tidak lebih dari itu, walaupun sebenarnya berjumpa secara online karena keterbatasan keadaan. 

Satu tempat berjuaang menjadikan kami bercerita panjang, cerita yang perlahan dikeluarkan satu persatu. Setiap harinya ada saja. Bagaimana perjalanan kami bisa sampai di tempat yang sama, berapa lama waktu yang kami gunakan untuk sampai dan seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan. Saya tidak pernah curiga akan tiap perjalanan masing-masing orang. Yang saya pahami hanya satu, tempat kami berdiri hari ini adalah tempat dimana semua anak Indonesia hampir impikan untuk bersekolah.

Jangankan untuk menjadi yang paling unggul. Untuk masuk saja rasanya kami sujud syukur, begitulah perbedaan antara anak-anak di luar pulau Jawa. Tidak dipungkiri bahwa kami memang produk langka, karena tak berasal dari pulau Jawa. Kami ini langka, mencari mati dan nekad sekali rupanya. 

Mengalirlah cerita bagaimana dia memperjuangkan kampus ini. Berapa kali mencoba untuk meraih nilai yang cukup memadai masuk dan segala macam perjuangan lainnya. Yang tidak sama sekali bisa dibandingkan dengan saya. Dalam hati lamat-lamat saya memahami, bahwa benar semua manusia yang ada disini datang karena siap berjuang. Entah karena memang sudah cerdas dari sananya atau tangkas karena usahanya.

Tidak biasa. Mereka bukan manusia biasa, mereka manusia pilihan. Karena meyakini perjuangan dan mengamini kehendak Tuhan. Kalau saya ditanya, saya akan menjawab. Mengapa kamu bisa sampai disini dengan mudah? Jawabannya adalah. Allah ingin tunjukkan bahwa orang-orang yang akan saya temui adalah manusia yang jauh dari kata malas dan menghargai proses. Sehingga sebenarnya Allah ingin mengajarkan saya bahwa tidak ada sesuatu yang remeh. 

Tidak dengan perjalanan kali ini juga. Semoga pandemi segera berlalu, Allah izinkan bertemu dan belajar bersama. Dan mari syukuri hari ini. Tulisan hari ini untuk saya, yang masih malas berjuang dan suka mengancam Tuhan kalo tidak lulus hehe. Dna untuk temanku yang hebat dari tanah Papua. Juga kalian yang membaca ini, semoga kita sama-sama bisa terus memperjuangkan apa yang akan menjadi baik di masa depan. 

Comments

Post a Comment

Popular Posts