Hantu bukan?
Siapa yang suka nonton atau dengar cerita horor? Saya salah satu manusia nya. Alasan tertarik mendengar cerita tentang dunia perhantuan ini karena unik. Konsepnya takut pada yang tak terlihat namun, ada. Ada sensasi seru tapi jangan sampai ketemu. Begitulah kira-kira atmosfer nya.
Sore menjelang Maghrib hari ini saya merasakan sensasi itu di kantor. Sendirian dan sedang hujan, walaupun tidak terlalu deras. Namun, intensitas nya pasti. Saya masih fokus dengan layar laptop saat itu, mendengarkan pengajar saya menjelaskan. Saat itu sudah pukul setengah enam, saya sudah bersiap-siap untuk keluar dari ruangan belakang karena takut terkunci jika-jika tidak ada yang memperhatikan.
Akhirnya saya duduk di ruangan depan persis pintu masuk awal, sendiri yang benar-benar sendirian. Sekitar pukul enam kurang dua puluh menit. Laptop sudah saya masukkan, namun saya masih mengikuti kelas menggunakan seluler. Karena memang masih ada waktu sekitar setengah jam untuk pertemuan ini. Coba tebak apa yang terjadi?
Benar. Tidak ada yang terjadi dengan saya secara fisik. Tapi, ada saja bunyi barang jatuh yang saya dengar dari segala penjuru. Mana mungkin saya tidak curiga, saya paham jika situasi itu aneh dan sedikit mencurigakan. Tapi, pengampu pelajaran kali ini bukan main killer nya. Tidak boleh beranjak dari pertemuan.
Sesekali terdengar barang jatuh dari gudang kantor. Baik, sepertinya wajar kalau barang jatuh di gudang kosong, mungkin ada yang sudah reot atau usang sehingga jatuh karena rapuh. Tidak berapa lama mungkin selang tiga menit, pintu ruangan dalam seperti tertutup sendiri. Baik, anggap saja karena angin karena sedang hujan dan berangin. Saya masih mendengarkan meeting karena takut-takut jika ditanya dan tidak mendengar.
Terakhir suara gelas dari lemari. Tuhan, memang bukan main gaya hamba tak kasat mata. Sudah dibilang dalam hati, jangan buat onar saya sedang ada kelas. Mohon pengertiannya, eh malah semakin menjadi-jadi. Akhirnya saya keluar dari kantor sekitar pukul enam, melewati hujan dan duduk di pos tunggu. Karena memang sedang hujan dan kelas belum berakhir.
Hanya sepuluh menit setelahnya, kelas benar-benar berakhir. Saya tidak habis pikir, padahal siang tadi sekitar pukul satu saya juga sendirian di kantor. Karena memang sedang jam istirahat, tapi tidak ada kehebohan seperti sore menuju Maghrib hari ini. Saya bukannya tidak ingin bertahan di dalam ruangan, hanya saja sepertinya yang tidak menginginkan saya itu mereka.
Saya juga tidak pulang karena masih ada keperluan. Kalau saya terobos hujan juga tidak berguna, kelas masih berlangsung. Memang, benar mereka mengerti kita berkomunikasi dengan nya walaupun hanya dalam hati saja. Saya bukannya mau menantang, tapi asal mereka tahu kadang manusia lebih mengerikan dibandingkan golongan mereka.
Akhirnya saya pulang walau hujan tidak selebat sebelumnya. Namun cukup bisa membuat basah kuyup. Bercerita kepada orang-orang di rumah apa yang saya alami. Seru sekali, kenapa bisa hal menakutkan itu menjadi lucu. Karena memang situasi yang sedang tidak fokus dengan kejadian itu. Sehingga harusnya itu menjadi hal yang menakutkan, tapi malah sebaliknya.
Comments
Post a Comment