Manusia Lain (Tanggungjawab pada Manusia)
Karakter orang pasti beda-beda dalam menanggapi satu kejadian. Baik itu situasi yang mengenakkan atau kurang mengenakkan. Pun, dengan saya. Saya termasuk orang yang jarang sekali terganggu dengan hal-hal yang terjadi. Positif nya saya jadi tidak mudah terdistraksi. Negatifnya saya jadi sedikit kurang peka terhadap hal-hal yang terjadi.
Situasi yang bisa menekan saya secara psikologis hanya saat dimana saya tidak siap atas sebuah permasalahan. Terlebih jika dituntut harus bisa. Karena saat itu terjadi saya harus bertanggung jawab atas sebuah jawaban yang pasti. Artinya, kalau saya tidak bisa memberikan jawaban, sedikit banyak saya tidak bertanggung jawab atas hal yang dipercayakan tersebut.
Lain hal jika berkaitan dengan hal sederhana. Katakan saat makanan yang saya pegang dan hampir masuk kedalam mulut terjatuh. Sudah, artinya memang harus terjatuh. Saya sudah seusaha mungkin mempertahankan agar tidak jatuh apalagi sudah mau masuk ke mulut. Dan itu bukan sesuatu yang mendesak, dan harus dipertanggung jawabkan.
Saya terusik jika dan hanya jika seseorang terdampak atas tindakan yang saya lakukan. Selebihnya, jika hanya diri sendiri yang merasakan saya tidak pernah memikirkan. Karena memang sudah harus terjadi, dan tidak bisa dikendalikan. Namun, pada hal-hal yqng butuh tanggung jawab dan bisa dikendalikan, rasanya sulit jika tiba-tiba saya mengatakan maaf atas ketidak mampuan. Apalagi dikasih waktu untuk menguasai yang dipertanyakan.
Comments
Post a Comment