After Marriage Life

Sebenarnya saya punya pemikiran ini jauh sebelum hari ini. Mungkin berapa minggu yang lalu karena melihat beberapa hal di sekeliling. Mungkin ini belum pernah secara sadar saya pelajari sebagai manusia yang akan menjalani kehidupan itu nantinya. Tapi, secara sadar saya penasaran tentang after marriage life. 

Ada dua tiga teman yang akhirnya tidak termasuk lagi dalam ruang lingkup ngobrol yang sama. Padahal dulunya mereka-mereka itu termasuk yang paling rusuh ketika obrolan via media sosial. Sekarang justru hilang begitu saja. Dan satu diantaranya protes, mengapa orang-orang sudah tidak berkomunikasi dengannya seintens dulu. Sewaktu dia belum menikah. 

Duh.. jangan dia, ntar ada istrinya
Eh dia gak usah di vc ya, ntar ada suaminya

Begitulah kira-kira isi protes dari anggota video call yang random. Karena takut kalau tiba-tiba di video call yang muncul justru istri atau suami mereka. Terdengar menakutkan kalau tiba-tiba setelah menikah teman-teman terdahulu pada ikut bubar barisan. Persis tenda nikahan dan hidangan prasmanan. Saya sendiri belum tau buntut dan solusi dari after marriage life ini. Kenapa? Karena sebenarnya saya butuh narasumber asli bukan hanya pandangan saya pribadi. 

Sejauh ini narasumber saya masih Mamak, itupun saya tidak bertanya banyak dan mencolok. Takut, dikira saya ada maksud lain. Padahal sebenarnya, saya ingin menuliskan nya seperti ini. Agar yang lain punya pandangan  tentang after marriage life. Resepsi penting dan menghadirinya juga tak kalah penting, jika diundang. Tapi, bagaimana menjalani kehidupan bersosial setelahnya jauh lebih penting. 

Terlihat klise dan tidak penting. Namun, kalau dipikir lagi apakah kita benar-benar siap menjalani fase itu dengan baik? Minimal dengan diri kita sendiri. Karena kalau diri kita sampai protes dengan keadaan itu artinya ada yang tidak siap dalam diri kita. Dan tentu kita perlu bertanya dan mencari jawabannya. 

Mungkin hidup yang dahulu tidak lagi sama. Namun, kehilangan orang-orang terdekat secara tidak langsung mengisyaratkan hubungan dengan teman-teman terdahulu tidak ada gunanya dibangun sedemikian rupa jika hari ini atau nanti hilang secara tiba-tiba. 

Saya masih saja pusing menuliskan ini. Semoga ada yang bisa memberikan pandangan tentang hal ini. Bisa dikolom komentar atau personal chat. Pusing disini dalam arti sebenarnya, bukan pusing karena bingung. Saya yakin, nanti saya bakal paham alurnya. Tak dapat dari orang sekitar bisa jadi dari YouTube yang banyak tersebar. 


Comments

Popular Posts