Cat rumah dan Kawin

Kabar baiknya warna cat tembok kamar sudah berubah walaupun sempat terbengkalai beberapa hari karena satu dan lain hal. Kenapa harus nge-cat rumah? Karena rumah juga butuh perawatan, setidaknya cat rumah ini sudah bertahan 5 tahun. Dan wajar saja kalau dia kembali harus dicat ulang. Namun, bukan manusia namanya kalau tidak usil. 

Cat baru ya? Kayak mau ada acara dirumah ya buk. Begitulah kata-kata yang keluar dari seorang tetangga kami yang kebetulan datang kerumah. Acara disini merujuk ke sebuah pesta pernikahan. Memang nya kalau ngecat rumah harus ada acara besar? Kenapa kita lebih menghargai orang lain dibandingkan diri kita sendiri sebagai orang yang tinggal dirumah. Baik, jika dianggap memperindah rumah saat orang datang adalah hal yang wajar mengingat kita ingin mencerminkan hal baik tentang rumah kita. Tapi, bukan kah lebih baik jika mempercantik rumah karena kita sebagai orang yang tinggal didalamnya ingin menikmati keindahan tempat dimana kita tinggal?

Tanpa kita sadari kita lebih sering menyenangkan orang lain daripada membuat diri kita nyaman. Kita mati-matian untuk menampilkan yang terbaik padahal kita merasa tidak baik-baik saja. Kita terbiasa berlelah agar dinilai lebih yang pada nyatanya biasa saja. Siapa yang kita coba tipu? Orang lain atau diri kita yang ada di dalam sana?. 

Dari pernyataan tetangga kami saya belajar. Tidak harus sama dengan orang untuk melakukan sesuatu yang kita senangi. Mungkin di dalam masyarakat segalanya harus sama agar tampak tak aneh. Walaupun kenyataannya, berbeda tidak menjadikannya salah. Periksa lagi jangan-jangan justru yang berbeda itu adalah hal yang benar. 

Sama hanya perkara jawaban akhir. Sama bukan tolak ukur jika sesuatu itu sesuai atau benar. Sama juga tak menjadikan yang berbeda menjadi tidak ada sama sekali. Sama atau equal hanya penilaian. Relatif dan tidak menghakimi yang hasilnya berbeda. 

Pilihan alasan nge-cat rumah juga tak harus sama. Sebagian orang mencat rumah karena merasa perlu melakukannya karena ingin merawat rumah. Sebagian lagi mencat rumah karena ingin menyambut tamu kehormatan yang seperti tetangga saya katakan. Dan masih banyak sebagian lainnya. Tentu semuanya berbeda persamaannya hanya sama-sama mencat rumah. 

Generalisasi memang sah-sah saja. Namun, perhatikan lagi sikap dalam mengeneralisasikan. Tidak semua orang siap dimasukkan dalam sebuah tabung uang berlabel umum. Setiap orang punya pilihan, dan itu yang wajib kita pahami. 

Comments

Popular Posts