I'm a "WHAT" person

Tulisan sore menuju malam kali ini membahas tentang "how we re-act". Gimana reaksi kita ketika berhadapan dengan sebuah kasus atau masalah. Sebenarnya ini dimulai dari obrolan ringan beberapa hari yang lalu. Dan akhirnya sampai pada satu kesimpulan.

Ternyata dari ciri yang disebutkan lawan bicara saya. Karakter yang melekat pada diri saya adalah seseorang yang suka memulai sebuah percakapan dengan kata "apa". Jujur sebenarnya selama ini kurang menyadari karakter itu. Dan setelah melihat ciri-ciri dan riwayat chat kepada sejumlah orang ternyata jelas. Banyak obrolan yang terselip dengan kata "apa". 

Menurut hemat saya, ini bukan karakter yang tiba-tiba melekat. Karena sudah berlangsung lama persis seperti orang kebanyakan dan kebiasaan nya. Kalau ditanya alasan apa yang melatarbelakangi kebiasaan itu secara sadar saya hanya bisa mengatakan. Daripada bertanya tentang"siapa" orangnya atau "kenapa" sesuatu bisa terjadi. Saya lebih senang jika membahas apa yang bisa dilakukan setelahnya, atau apa yang membuat itu bisa terjadi sehingga bisa dijadikan pelajaran. 

Prinsip ini juga yang kemudian tanpa sadar menjadikan saya kurang tertarik tentang siapa yang dibicarakan. Karena terlepas dari siapa yang dibicarakan dan kenapa itu terjadi. Alangkah lebih mudah untuk saya pribadi menemukan solusi ketika membahas "apa" yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau untuk memperbaiki hal yang sudah terjadi. Dengan mengetahui "apa" yang sudah terjadi sebelumnya. 

Dan akan jauh lebih bisa menikmati proses pemecahan masalah ketika kita tidak mengetahui "siapa" yang dibicarakan. Sehingga tidak ada unsur penambahan atau pengurangan. Kita hanya fokus pada "apa". Terlepas dari "siapa" yang dibahas. Kemudian hal ini pula menjadikan permasalahan jauh lebih mudah menemukan titik terang. 




Comments

Popular Posts