Aku Mamakmu!
Aku membuat Mamak ku murka hari ini, tenang. Beliau memang suka bersuara dengan keras dan mengeluarkan uneg-uneg. Hanya memang ada hari dimana kuantitas nya berlebih. Tapi, kualitas nya tak banyak menghibur. Tak apa pikirku, namanya juga Mamak. Nanti, juga baik sendiri. Betul selepas dua setengah jam aku mengikuti ujian dia datang membawa batagor. Dia kembali, senyap tak bersuara seperti dua jam sebelumnya. Namanya, juga Mamak kesalnya tak lama sesalnya yang banyak menumpuk. Aku mana tau itu. Tapi, Mamakku ituloh suka membeberkannya waktu dia punya kesempatan persis kayak hari ini. Tak banyak yang kutahu tapi Mamakku paham akan ku. Namanya juga Mamak, aku tak berharap untuk tidak berseteru dengannya seperti hari ini di masa depan. Aku hanya berharap aku tetap kuat untuk mendengarkan, dan dia tetap semangat untuk menyemburkan amukannya. Kalian pasti hampir tidak menyadari, disini hanya ada aku. Bukan saya, bisa dimarahi aku sama Mamakku pake saya saya. Macam pejabat kelas tinggi katanya! Saya-mu, dipake diluar saja. Aku Mamakmu! Ya aku juga tahu kalo itu. Kalian juga kan?!
Comments
Post a Comment