Kitik-kitik (3)

Di 2020 akhir tepatnya setelah hari hak asasi manusia saya berjanji akan merampungkan tulisan tentang Sexual Harassment. Dan sudah saya simpan di draft sekian lama. Bukan tak berminat lagi membahasnya, hanya ada satu kejadian yang membuat saya terhenti. Terhenyak karena satu pernyataan seorang teman. 

" Jangan sering nge-posting tentang beginian". Saya cukup terhenyak akan pernyataan itu. Tujuan saya membagikan kejadian tanpa menyebutkan nama korban adalah untuk pembelajaran kepada orang-orang bahwa kejahatan seksual itu benar adanya. Saya sempat berfikir dua kali untuk membagikan informasi ini akhirnya. Sehingga sempat menundanya kurang lebih sebulan sampai tulisan ini berani saya publis.

Saya juga sempat bertanya kepada diri sendiri kenapa saya tidak boleh membagikan itu. Sementara permasalahan itu masih terus terjadi. Menarik diri untuk tidak menuliskan hal ini tidak menjadikan kejahatannya berkurang. Justru bertambah dengan varian yang cukup mencengangkan. Itulah yang menjadikan saya memberanikan diri menuliskannya kembali. 

Mengingat bahwa pasti ada yang pro dan kontra terhadap apa yang saya tulis. Namun, karena menyadari banyak yang membutuhkan edukasi singkat yang mungkin tidak se-wah BKKBN ketika melakukan penyuluhan. Selalu ada resiko dari tiap tindakan. Itu yang menjadikan saya akhirnya membagikan sedikit yang semoga berdampak kepada sesiapa yang membaca. 

Saya punya kalian dan saya yakin masih ada beberapa yang percaya bahwa kejahatan seksual adalah permasalahan bersama. Saling mendukung dan tidak menjatuhkan korban dari tindak kejahatan. Menjadi aware dan berinisiatif untuk menolong mereka yang mungkin membutuhkan bantuan kita dalam keadaan itu. 

Comments

Popular Posts