Never Being You
People don't judge you they only make the same space with them, so if it's not same that's sounds strange at the same time.
Mungkin itu kutipan awal yang masuk akal untuk dijadikan sebagai bahan pembuka dalam tulisan ini. Sering kali kita marah atau bahkan tak bisa menerima kondisi saat orang-orang meragukan apa yang kita katakan. Tentang diri kita atau tentang hal-hal yang kita alami. Lalu apakah respon orang orang yang salah atau diri kita.
Lagi-lagi pembahasan ini akan terdengar serius jika dihadapkan dengan orang yang tidak suka membahas hal sedikit membosankan ini. Tapi, ini adalah hal yang terjadi terus menerus seperti sudah menjadi keharusan dalam kehidupan setiap orang. Atau mungkin saya sendiri sebagai orang yang menulis.
Mari kita lihat sama sama kenapa hal-hal itu bisa terjadi.
1. Pengalaman berbeda
Kerap kali orang-orang merasa apa yang dialami oleh orang lain itu tak pelik menjadi sebuah permasalahan padahal sang empunya badan sudah ingin mengeksekusi diri didalam sana. Karena apa? Sebab pengalaman yang berbeda. Saya bisa makan durian sampai saya begah dan respon badan saya biasa saja. Tapi, ada yang makan dengan kuantitas yang sama sudah merasakan gejala lain, mual bahkan panas menyerang tubuhnya. Bahkan ada yang lebih ekstrim sampai muntah hanya karena mencium bau nya saja. Sama-sama berhadapan dengan durian tapi lihat responnya bisa macam-macam.
2. Beda Waktu
Waktu yang kita lewati mungkin sama secara hitungan dengan orang diluar sana. Jika saat ini usia mu mencapai 30 tahun pasti ada orang diluar sana yang mencapai usia yang sama bahkan mungkin dengan tanggal lahir yang sama. Tapi, apakah kedua manusia ini akan menjadi pribadi atau orang yang sama? Tentu tidak. Kita hanya sama pada satu batas yaitu waktu kelahiran sisanya, akan menjadi acak ada yang di usia 30 menikah ada yang justru bercerai. Ada yang di usia 30 masih tertawa layaknya anak umur 3 tapi ada yang sudah masuk ke liang lahat dan membuat orang menangis. Ada yang di usia 30 sudah belajar banyak hal, ada pula yang usia 30 merasa masih ada esok hari untuknya menimba sesuatu. Waktu kita mungkin sama secara hitungan dan angka tapi tidak dengan makna.
3. Support System
Pasti dan akan selalu ada orang-orang yang menjadi pendukung kita dalam menjalani kehidupan sampai dengan hari ini. Tapi, sejauh-jauhnya orang lain bisa membantu dan mendukung diri. Support system paling sempurna yang pernah ada adalah diri sendiri. Berterima kasih kepada orang lain atas dedikasi mereka kepada diri sendiri memang tak bisa dianggap remeh. Namun, aset paling nyata adalah diri sendiri. Kita bisa tersenyum dengan seluruh kesedihan yang kita punya yang tau pasti arti senyum itu hanya kita dan yang paham akan kesedihan itu hanya kita. Maka baik untuk kita menjadi support system utama, yaitu diri kita sendiri. Beri ia asupan yang membuatnya bertumbuh dan bertambah.
Karena sebenarnya orang-orang tidak pernah sungguh-sungguh memberikan penilaian terhadap mu. Mereka hanya berpikir jika kamu adalah mereka. Mereka tidak bersalah atas pikiran itu tapi mereka sedikit keliru atas penilaian yang mereka lontarkan. Pun denganmu, mungkin pernah melakukan hal yang sama terhadap mereka yang lain.
Comments
Post a Comment