Tuhan Pun Segan (Part 2)
Beberapa hari yang lalu tetangga beda-gang kami datang ke rumah sekedar bercerita dengan mamak dan membahas tentang kepergian mereka untuk menikmati liburan dadakan untuk bulan depan yang tanggalnya tak tau kapan. Kami biasa manggilnya nenek karena memang umurnya udah under 80 dan diatas 75 tahun.
Biasa, mereka paling tidak melakukan perjalanan dalam setahun dua sampai tiga kali dibawa oleh Mamak. Untuk sekedar menikmati masa tua mereka.yang tidak pernah diajak oleh anak-anak nya karena memang belum mampu untuk hal seperti itu. Setidaknya ada empat orang dengan usia senja yang selalu di bawa oleh Mamak untuk jalan-jalan ketika kami tidak dirumah. Mereka bahkan lebih riang daripada anak-anak TK yang dibawa study tour.
Alasan Mamak melakukan ini sederhana, karena teman-teman seumuran nya kurang asik. Mamak sudah lama tak berteman akrab dengan orang-orang seumuran nya mungkin karena lelah mengikuti trend yang tidak pernah habis. Sementara kebutuhan batin bukan itu. Padahal usia Mamak sangat jauh dengan nenek-nenek itu. Tahun ini saja Mamak masih 46 tahun, sedangkan mereka sudah 60 dan 70 tahun.
Perjalanan dengan nenek-nenek tentu lebih membutuhkan persiapan yang lebih. Dimulai dari keberangkatan sampai kepulangan. Dari segi makanan sampai pakaian yang dikenakan jelas berbeda jauh. Dibandingkan dengan anak muda atau orangtua biasa. Dan kami sudah terbiasa dengan hal itu. Setidaknya ada dua tiga perjalanan kami yang melibatkan mereka. Atau mereka ya yang lebih melibatkan kami. Sebab mereka lebih banyak melakukan perjalanan dengan Mamak akhir-akhir ini karena kami harus menempuh pendidikan di luar kota kami.
Aku mendengar satu dua pembicaraan. Semua seperti biasa menyiapkan kira-kira makanan apa yang dibawa, berapa lama perjalanan akan dilakukan. Sampai pada satu pernyataan yang membuat aku berhenti dari aktivitas ku sebelum nya. Karena cukup menarik atensiku. Entah kalau kalian, tapi aku merasa itu cukup besar maknanya. Bukan karena untuk dijadikan tulisan, tapi ada satu bagian yang membuat hati merasa klik saat mendengar nya.
"Nenek udah nyusun tas?" Begitu lah kita kira pertanyaan Mamak
"Udah, udah lama" balasan yang tak terduga yang dilontarkannya membuat aku berbalik dan bertanya ulang.
"Seriusan nek? Wow. Belum lagi tau kapan perginya. Gilaksih aku jadi segan dengarnya" aku jadi memutar badan dan duduk diantara mereka karena fakta yang baru kudengar.
Ternyata itu bukan hal baru. Pernah kata Mamak, mereka menyiapkan tas mereka sebulan sebelum keberangkatan. Sebulan, bayangkan ada banyak hari bahkan untuk menyiapkan kepergian dua hari mereka sudah menyiapkannya sejak lama. Aku yang pergi sepuluh hari saja ke pulau lain baru menyiapkan tas satu hari sebelum keberangkatan. Bahkan aku pernah menyiapkan tas tiga jam sebelum keberangkatan, naik pesawat pula saat itu yang rentan dengan waktu dan harus buru-buru.
Disitu aku kagum dengan apa yang mereka lakukan. Dari hal sesederhana itu mereka menyiapkan nya jauh hari. Mungkin itu perjalanan yang disebut berkah, perjalanan yang mereka ingat sampai nanti maut memisahkan raga dan jiwa mereka. Bahkan mereka bersiap-siap untuk sesuatu hal yang mereka belum tau pasti terjadi. Mereka mengajarkan banyak hal tentang kesiapan dan persiapan. Walaupun tak tahu bagaimana akhirnya. Tapi, mereka menghargainya.
Tentang sesuatu yang akan terjadi. Memang tidak ada yang pasti. Sekalipun lima menit lagi akan pergi. Kalau memang tidak ditakdirkan untuk pergi maka tak akan terjadi barang satu langkah pun. Tapi, dengan kesiapan yang penuh sekalipun sulit untuk terjadi Tuhan akan menggantinya dengan satu hal lain.
Tanpa sengaja aku mencetuskan satu hal.
"Tenang nek, kita bakal jalan-jalan. Aku aja segan dengarnya apalagi Tuhan" . Karena kami sempat melihat ramalan cuaca yang kurang bagus untuk bulan depan, jadi kami berfikir untuk menundanya lagi.
"Urusan cuaca, biar Allah yang atur. Kita berdo'a aja" aku meyakinkan lagi bahwa ketika Allah melihat kesungguhan manusia bahkan jauh dari sebelum sesuatu terjadi. Allah akan kabulkan atau Dia akan gantikan dengan yang lebih baik.
Comments
Post a Comment