Lagi Iklan
Kita benar-benar memang tidak pernah tahu akan seperti apa dan menjadi apa akhirnya nanti. Sekonyong-konyong mengatur semua strategi malah justru bisa hancur dalam satu malam. Penyebabnya bukan kita pula. Sungguh membuat diri tak lepas dari rasa mendebarkan seperti itu. Namun, begitulah uniknya takdir. Sudah tahu bisa saja berbeda tapi kita masih kekeuh untuk berjuang habis-habisan.
Tidak salah sebenarnya memilih untuk teguh dengan satu pilihan. Berjuang habis-habisan. Tapi, semoga kita masih tetap mengingat banyak hal bisa terjadi dan sering kali hal-hal tersebut diluar dari apa yang pernah kita bayangkan. Ini jelas bukan hal baru yang mesti dicatat besar-besar dalam buku harian. Ini hanya perlu diingat dan ditanam dalam-dalam di benak.
Setiap jalan hidup memang memiliki drama nya tersendiri. Kita memilih meminimalisir drama dalam kehidupan yang kita jalani tidak serta Merta menjadikan hidup kita tanpa drama sama sekali. Maka disitulah seni nya hidup. Drama akan muncul sebagai cuplikan. Seperti layaknya film yang ditayangkan di televisi pasti memiliki jeda tersendiri yang sering kita sebut iklan.
Berbagai macam respon orang-orang memahami sebuah iklan. Ada yang berdecak kesal karena film nya jelas harus ditunda beberapa saat. Ada yang malah tidak melanjutkan tontonan karena sudah badmood sendiri. Padahal kalau diperhatikan baik-baik justru dari iklan kita banyak belajar.
Pertama, saat film harus berganti dengan iklan artinya kita punya jeda waktu untuk sekedar melonggarkan urat syaraf karena bersitegang selama melihat drama yang disajikan. Kedua, kita bisa memanfaatkan iklan sebagai masa untuk ke toilet untuk membuang hajat ringan misalnya. Terakhir akhirnya menjadi kesempatan emas mengumpulkan amunisi untuk mendukung film setelah iklan selesai seperti menyiapkan beberapa camilan, bantal dan selimut. Lihat bagaimana akhirnya film yang kau tonton akan berakhir khidmat bukan?
Karena iklan yang tidak di idam-idamkan justru membawa kita pada proses yang lebih bisa kita nikmati. Tapi, wajar jika kita kesal saat seru-serunya menyaksikan film justru dijeda dengan iklan. Wajar kalau kita sedikit menurunkan bahu karena tidak suka saat apa yang kita nanti-nanti justru ditunda. Lumrah untuk kecewa saat apa yang kita perjuangkan malah harus menunggu waktu yang sedikit lebih lama.
Layaknya film yang benar-benar bagus, biasanya iklannya lebih banyak. Karena sponsor yang berlomba-lomba ingin memberikan kontribusi mendukung film yang sedang ditayangkan. Begitu juga dengan kita semakin lama waktu yang kita butuhkan dalam meraih sesuatu sungguh hasilnya akan jauh lebih luar biasa dari yang kita pernah bayangkan.
Nanti kalau ada yang tanya kamu
Kapan X,Y Dan Z?
Jawabannya sedang iklan. Begitu ya.
Comments
Post a Comment