Gagal Romantis

Saban hari pasti ada saja yang merayakan ulangtahun. Dari seluruh penjuru buana dari yang muda sampai lansia. Satu dari 365 hari itu adalah hari ini. Selepas Maghrib seperti biasa kelas ramai dan suara riuh rendah terdengar dari dalam ruangan tiga kali empat meter itu. Semua sudah seperti ayam yang mengerami telur, pantat yang ditumbuhi bisul. Gusar tak menentu. Tidak ada yang sungguh-sungguh memperhatikan materi hari itu. Semua sibuk mengintip isi grup chat menunggu kode dari dua orang penentu hari besar ini. Dua orang yang hilang dari kelas dan sedang berpeluh memperjuangkan kue ulangtahun yang disulap menjadi martabak. 

Ceklek. Pintu ruangan mirip sauna itu terbuka dan uap ruangan sedikit segar. Bau kue ulangtahun versi martabak memenuhi ruangan yang bercampur bau keringat dan kaos kaki. Semua kompak melihat kearah pintu. Dengan senyum yang melebar semua saling melempar kode dan bernyanyi yang lebih terlihat seperti menjerit.

"Ini pertama Sir dapat kue ulangtahun tapi versi Martabak. Ide siapa ini?" Guru kami yang terkenal galak itu mencabuti lilin dan memotong martabak dengan senyum yang tak kunjung luntur.
"Si Lian lah Sir. Siapa lagi yang punya ide aneh". Semua tak mau lengah ditengah tawa tangan juga sibuk mencomot kue yang awalnya ditujukan untuk yang ulangtahun.
"Pantas. Oiya kalian berdua mana tugas semalam? Kalian belum maju kan buat hafalan?". Satu ruangan langsung dipenuhi tawa berderai-derai, sedang kami berdua langsung mengambil buku hafalan.Tidak ada yang berubah bahkan, martabak pun tak dapat meluluhkan dan melelehkan hati guru kami ini. Tahu begini aku lebih milih menunggu di kelas. 

Comments

Popular Posts