Yang tak pernah menua

    Ah kan pasti nulis lagi ujung-ujungnya. Pemantik alami saat menulis itu kalau gak kejadian di depan mata ya hasil olah dari banyak baca. Udah lelah makin lelah kan jadinya. Tapi, ya gitu memang sulit menulis tanpa ide. Apa coba yang mau ditulis kalau bukan ide atau kejadian depan mata. Mungkin ada orang menghayal dan magic! Langsung mengalir jadi tulisan. Kalau aku ngayal yang ada jatuhnya tidur. Bedebammmm. Eh kok bunyi nya kayak jatuh ya. 

    Pekerjaan seumur hidup yang long lasting Dan gak tergerus zaman apalagi tergantikan ya menulis. Apa saja dan dimana saja. Ketik ketik ketik jadi satu tulisan. Walaupun gak selalu bentuknya bayaran. Tulisan yang bisa dibaca berulang-ulang justru jadi bentuk flashback dalam betuk lain yang bisa dibuka kapan saja. Mengenang satu dua kejadian, dua tiga momen dalam hidup. 

    Begitulah sederhananya guna menulis, bukan hobi sesaat disaat senggang atau luang.Tapi, lebih daripada itu. Membawa kenangan usang dan memori lama. Bahan lapuk yang tak pernah busuk barang diulang dan dibuka berkali-kali. Jadilah ia abadi karena posisinya memang tak seringan kapas dan kertas. 

    Kenanganmu mungkin akan terganti, satu detik dari sekarang. Momen akan bertukar satu hari dari tanggal ini. Tapi jangan khawatir dia bisa kembali, kapanpun saat kau butuhkan.Mengingat masa lalu untuk mensyukuri masa kini. Lihatlah satu dari tulisan yang pernah kau coba toreh dengan pena. Atau disematkan di beranda sosial media.

    Mereka tidak pernah bertambah atau bertumbuh. Justru kau yang pergi jauh meninggalkan mereka yang tak pernah menua namun selalu menemani mu yang bertambah tua. Dia adalah kau yang tak mungkin berubah di masa lalu dan akan terus berharga di masa kini hingga masa depan. 


Bukan Kopi dan Senja
Hanya
Layar Hp sekian inch dan Blog ala-ala 

-Sebelum Ashar di Ramadan ke Sekian

Comments

Popular Posts