Mutiara didasar daratan
Sejak detik dimana pesan itu masuk, sejak itu sesungguhnya seorang yang baru kembali terlahir. Walau tidak dengan usia semestinya. Wajarnya jika terlahir seseorang akan memulai umurnya dari nol tahun. Tapi kali ini dimulai dari rentang usia 22 menuju 23 tahun.
Sudah sangat terlambat jika di masa usia segitu untuk berpatah hati. Tidak, bukan terlambat sungguh sangat terlambat bagi standar masa kini. Siapa sangka ternyata hujan dan cuaca tak menentu hari ini akan sama dengan kejadian yg dialami. Siapa sangka sudah berapa banyak musim yang berubah dan cuaca yang tak tentu arah, tapi kali ini rasanya lebih jelas dari yang sudah-sudah.
Siapa sangka hari itu akan tiba. Kita semua sepakat jika kiamat tak pandang tuan. Jika harus patah maka memang wajarnya harus terjadi. Setiap patah akan menguatkan, menumbuhkan hal-hal baru yang jauh lebih baik nantinya. Serupa dahan yang patah, memungkinkan untuk tunas baru muncul. Melahirkan dahan-dahan baru yang lebih kokoh dan lebih banyak. Menjadikan sebuah pohon menjadi lebih indah.
Hal yang sulit justru membentuk sesuatu yang luar biasa. Karena sering terbentur maka akan membentuk sesuatu yang baru. Mutiara terbentuk dari proses yang panjang, dan tak jarang menimbulkan perih pada kerang penghasil mutiara. Proses yang lama dan hasil yang indah. Siapa sangka kerang harus menahan pasir-pasir yang masuk kedalam raganya membentuk mutiara yang berkilau dan bernilai. Hanya kerang yang tahu sakitnya tapi kita semua tahu akan keindahan mutiaranya.
Begitulah hari ini ada satu hal baru lagi yang membuat diri harus menerima dengan penerimaan yang benar dan bersyukur dengan cara yang tepat. Sampai pada satu hal terjadi maka namanya takdir. Ketika sudah bernama takdir tentu sudah atas ketentuan yang Maha Kuasa. Berkuasa atas apa yang terjadi. Tidak akan mudah dan tidak akan pernah mudah, menempati posisi jatuh, patah dan terbentur. Tapi, esok hari mungkin diri akan sadar. Tak ada sabar yang berujung pudar. Pasti akan menjadi potongan terbaik untuk masa depan.
Comments
Post a Comment