Badai Live Streaming. Pelangi Asik Liburan.
Setelah badai, akan ada kerusakan disana sini! Pelangi dimana? Pelangi lagi liburan - Today's JoM (JokesMaEl).
Jangan ragu jangan bimbang karena memang ini tulisan bukan lagu selayang pandang. Pernah dengar quotes diatas? belum? Memang baru diciptakan jam dua belas lewat dua puluh enam menit di tanggal enam Februari. Jadi memang baru. Karena setelah bersemedi beberapa lama dalam waktu tiga hari dua malam, barulah jokes ini keluar. Oke salah empat hari tiga malam. Ini sudah masuk hari ke-empat. Setelah hari Senin, benar. Hari kelahiran itu penting begitu juga dengan kelahiran quotes ini. Bukan untuk dirayakan tapi sebagai catatan di kala nanti WhatsApp menempati posisi BlackBerry Messenger alias BBM yang kalah pamor, setidaknya tulisan ini masih ada tidak terhapus durasi dan eksistensi.
Siapa pernah menangis? Saya juga. Pernah menangis karena apa? Saya juga. Kalau mungkin apa nya tidak sama, anggap saja kita sama. Sebab tulisan menyatukan kita, ini bukan rangkaian kalimat pemicu hate speech ini lebih mulia daripada logam mulia sekalipun. Tujuannya heart to heart walaupun jalur telepati tapi anggaplah kita sama. Udah ngerti? Ngerti. Saya pernah menulis satu kalimat seperti ini.
"Kita semua paham kalau saat ini itu adalah satu kesalahan. Tapi, kita tidak mau tau soal itu. Yang kita tau, hati kita sakit. Kita ingin menangis, marah dan meledak sejadi-jadinya. Tidak semua orang serta Merta menjadi bijak saat satu permasalahan datang. Kalaupun dia tahu, egonya menuntut sebaliknya."
Begitulah saat orang dihadapkan pada satu permasalahan. Mungkin, kebanyakan tidak tahu harus apa setelah permasalahan datang. Tapi, siapa yang mau tau yang namanya permasalahan jelas membuat emosi naik turun, bukit itu posisi atasnya, saat limbah nya jatuh maka posisi siapa yang terkena? Kita tau posisi tertinggi itu apa tapi yang kita tau limbah atau sampah tadi udah jatuh, dan dibawahnya itu ada kita. Lalu bagaimana saat limbah tadi menimpa kita? Kesal? Berontak? Tidak terima? Apa sinonim lainnya untuk mengungkapkan ketidaksukaan? Kita semua ada diposisi itu. Tidak bisa bijak di waktu yang sama. Padahal kita tau marah sekalipun tidak merubah apapun.
Tapi ketika kecewa harus kah kita marah? Tidak harus. Kalau masih bisa untuk tidak marah dan diluapkan silahkan untuk tidak. Karena untuk membalikkan mood kepada keadaan semula kita butuh waktu berjam-jam. Jangan sembarangan marah juga. Tapi, jika memang secara perkiraan dibutuhkan, maka marah. Tapi, ingat lagi siapa, dimana dan apa sasaran dalam tema marah tadi. Kebanyakan tulisan menuntut kita untuk tidak marah, tetap bahagia saat sebenarnya kecewa. Kenapa justru melahirkan satu masalah baru lagi? Minimal kalau tidak ingin marah, jangan menipu diri dengan pura-pura semuanya baik-baik saja, ini bukan drama indosyair setelah hartamu direbut kau masih menghadiri peringatan kematiannya karena adzab ilahi. Tuhan, juga bingung kalau begitu ceritanya walaupun Tuhan tidak mungkin bingung. Karena memang setelah ada badai pasti ada kerusakan disana sini. Justru terlihat anomali saat badai bisa melahirkan pelangi yang indah. Karena tidak semua badai memunculkan pelangi.
Seyogyanya memang kita terlahir bukan untuk menuruti ego. Tapi, manusiawi jika merasa dikecewakan akan kecewa. Yang tidak normal itu disakiti tapi masih bisa haha hihi. Diri sendiri jugak nanti bingung. Ini manusia apa mesin ciptaan serupa, punya jantung tapi tak punya hati. Sesekali perlu lah menempatkan posisi saat kecewa ya selayaknya kecewa. Tapi, bukan untuk membangun kekecewaan yang sudah lama mati, bahkan sudah jadi tanah.
Beri jeda, mesin juga punya waktu istirahat barang sebentar agar bertahan bertahun-tahun melayani tuannya. Apalagi manusia, mesinnya fleksibel tidak ada takaran pasti, mestinya lebih sulit menerka kapan harus berhentinya mesin tanpa harus mati. Karena kalau mati, agak sulit kemungkinan hidup kembali. Asbab manusia juga butuh sifat-sifat manusiawi seperti senang,sedih, kecewa, dan ragam sifat manusiawi lainnya. Tapi, jadilah manusia-manusia cerdas, jiwanya kuat tapi bukan sok kuat, karena sok bisa jadi soak sewaktu waktu tinggal nunggu waktunya saja kapan. Ibarat kata pepatah soak pada waktunya, kapan waktunya? ya tunggu aja.
Sebab tidak ada bahagia yang selamanya juga tidak ada sengsara yang lama. Saat kecewa nikmati, saat merugi ya jalani.
Saya mengucapkan terimakasih banyak
Masih mau berkunjung
Sebab berkunjung saja sulit tanpa berujung
Maka ujungnya harus dibaca
Kalau sudah dibaca maka hati akan bertanya?
Apakah saya perlu melakukan hal lain.
Maka tanyakkan itu nanti saja.
Sekarang baca dulu
Eh tapi kalau sudah sampai pada bagian ini berarti sudah baca semua ya
Apapun lah
Terimakasih
Kasih? Asih? Apasih
Wkwwk
Saya berharap jawabannya
Sama sama, kembali kasih untuk yang terkasih.
Comments
Post a Comment