Menulis di Jam Rawan

    Saya memutuskan untuk menulis ini setelah saya terjebak dalam satu kondisi yang namanya salah kaprah. Istilahnya mau makan jahe eh ternyata dapatnya lengkuas. Dan satu situasi lagi yang tak kalah buat benak bercakap-cakap sendiri. Mengejar yang sudah pasti tak dapat diraih selain mengulang hal yang sama dengan kesempatan kedua. Tak apalah paragraf ini untuk sesi curhat untuk diri sendiri. Paragraf selanjutnya untuk kalian sebagai pembaca.

    Kemarin selesai menulis seperti biasa tak langsung bisa menyusul yang lain untuk tidur dan menghabiskan 6 jam waktu untuk tidur. Entah sudah menjadi kebiasaan atau memang lumrah adanya kita selesai menulis malah membuat mata semakin hidup. Tapi baru ini sadar kalau ini ternyata bukan sekali dialami. Sebenarnya kalau ingin dijabarkan kenapa tidak bisa langsung tidur mungkin akan bisa menjadi satu opini baru dan kemungkinan bisa disamakan dengan kebiasaan teman-teman sekalian. 

    Adapun beberapa alasan yang menjadikan kita sebagai orang yang menulis sukar untuk beristirahat atau bahkan tidur adalah sebagai berikut :

1. Otak kita justru lebih merespon baik tentang tulisan kita
    Membacanya ulang, memperhatikan setiap kata atau bahkan tanda baca. Walaupun sebenarnya mana bisa kita menilai tulisan kita sendiri secara harfiah. Tidur? Tujuan menulis sebelum tidur sepertinya kurang baik. Kecuali tulisannya membahas curhatan seharian yang hanya kita yang mengalaminya. Ini pemicu utama kenapa kita sukar untuk tidur setelah menulis.

2. Menanggapi respon pembaca selain kita
    Hal ini menjadi faktor terbesar kenapa kita justru sulit tidur. Karena jelas ketika tulisan kita sudah dipublikasikan di halaman wadah penulisan. Maka serta merta akan mendapatkan respon, dan respon inilah yang akan menguras waktu kita yang tanpa sadar membutuhkan waktu tidak sedikit. Sebenarnya kita tidak sadar karena asik berbalas kata dengan para pembaca, namun justru berdampak buruk kepada waktu istirahat. Esok harinya orang akan curiga, kenapa kamu lama untuk bangun. Padahal malamnya kamu asik membahas masalah yang kamu tulis dan respon orang terhadapnya.

3. Ide menulis yang terkadang acak
    Ada sebagian besar orang atau bahkan kebanyakan orang yang mencoba untuk menulis pada dasarnya tidak memiliki gambaran tentang apa yang ingin ditulis. Sehingga tidak ada skema jelas dan waktu yang tepat kapan ide atau gagasan muncul. Hal ini juga menjadi faktor besar kenapa bagi seseorang yang ingin menulis jadi memiliki waktu tidur yang random padahal jam bangunnya harus tepat sama dari hari ke hari. Sebab ide tidak bisa dilahirkan, terkadang ia muncul karena peristiwa sehari-hari yang kita alami.

    Dan bisa jadi masih banyak alasan lainnya kenapa setelah menulis justru sulit untuk beristirahat. Karena istirahat sebenarnya adalah menghentikan kinerja otak dan fisik bersamaan. Maka tak heran orang yang bekerja dengan fisik seharian lebih mudah untuk tidur dibandingkan orang yang bekerja menggunakan atau menguras kerja otak. Terkadang dalam tidurnya pun masih sukar untuk beristirahat sebab masalah pekerjaan bisa masuk kedalam zona istirahat. 

    Menulis lah pada waktu-waktu jauh sebelum istirahat. Pada dasarnya semua adalah usaha kita untuk mencapai target untuk kapan dan apa yang harus ditulis. Walau kadang ide tak selalu muncul di pukul 7 pagi. Ide pada jam 7 pagi jelas berbeda dengan jam 7 malam. Sebab jika waktu pagi aktivitas masih baru dimulai maka ide kemungkinan masih berbau atau beraroma pagi dan semangat memulai hari. Sementara jika petang menuju malam, aktivitas sudah banyak yang dilakukan sehingga ide juga dipengaruhi oleh aktivitas yang telah dilakukan. 

    Dua analogi diatas bisa dijadikan gambaran untuk waktu menulis dan mungkin bisa melakukan perputaran waktu sehingga tidak membosankan dan terkesan itu-itu saja. Akhirnya menulis tidak menjadikan aktivitas lain terbengkalai, atau jam tidur berkurang drastis. Menulis aktivitas batin yang diolah menjadi aktivitas fisik, menoreh satu dua baris hingga mencapai satu paragraf.

    Terimakasih sudah membaca
Jika ada saran bisa ditulis dikolom komentar atau media sosial lain yang menghubungkan kita. Semoga bermanfaat untuk kalian dan saya tentunya. 

Comments

  1. halo mbak els..
    keren,, ana belum pernah sih nulis dijam rawan. paling lambat ba'da ashar. dan maghrib sudah publish.. kayaknya perlu dicoba deh nulis di jam-jam angker. supaya terpacu adrenalin menulis.

    btw,, ana belum sempat nulis lagi, couse something else.
    maybe, i'll write it soon..

    fighting mbak els :)

    ReplyDelete
  2. Hi juga Ana.. maaf juga ya mbak balasnya lama.
    Iya awalnya juga mbak nulis ba'da Ashar beberapa tulisan sebelum ini
    Tapi sepertinya sekarang random
    Dan lebih diutamakan menulis jangan sampai di jam mau tidur. Takutnya malah keasikan nulis lupa istirahat.

    Well sounds good for your new business.
    I wish you could handle it ASAP.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts