Kos-Hunter

"Kalau ada yang bilang masa-masa SMA paling indah, mungkin akan berganti masa-masa kos adalah yang paling membahagiakan. Senang-Sedih, Homesick, Bulan Tua-Muda semua serba-serbi anak kos yang nyatanya lebih kejam daripada drama!"

Sejak kapan tepatnya kamu dipaksa untuk bertanggung jawab atas dirimu? 12? 15? Atau tidak pernah sama sekali?! Mudah-mudahan tidak semengenaskan itu ya sampai-sampai tidak pernah diberi tanggungjawab.
Jauh dari lokasi saat ini, saya sudah diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan satu amanah menjadi manusia, anak atau bahkan pemimpin kelak nanti. Saya harus menyelesaikan studi kala itu di 2015 saat tak satupun sekolah Negeri menerima anak nya sendiri untuk menunjukkan kebolehannya bersekolah di Negeri. Tapi, takdir memberikan jawabannya anak yang ditolak di Negeri, justru mendapat tempat yang istimewa untuk bersekolah di Luar Negeri ( Oke jangan marah dulu saya menyebut Swasta dengan Luar Negeri). Tidak apakan menghibur diri dengan hal-hal seperti itu. 

    Semua orang bisa menyelesaikan pendidikan dengan tempo yang sama untuk masa pendidikan strata satu selama ± 4 tahun di perguruan tinggi jika tidak ada hambatan yang berarti seperti koma di Rumah Sakit bertahun-tahun, atau lupa ingatan. Singkatnya siapapun bisa jadi apapun di masa itu. Tanpa pengawalan ketat orangtua, walaupun Tuhan tidak pernah absen untuk mengintip dibawah kolong langit masing-masing anak membuat aksi nyata atas dirinya tak terkecuali saya.

    Mungkin di seminar-seminar ada banyak inspirasi yang dilihat sebagai mahasiswa. Bahkan tak jarang menginspirasi orang tua sebagai pendukung utama dalam perhelatan akbar tersebut. Namun, sayangnya pesan-pesan menjadi orangtua tersebut tidak tersampaikan ketika di seminar. Masalahnya jelas anaknya sedang berada di perantauan jauh disana orangtua sudah menunggu hasil dari anaknya yang tidak seberapa dibandingkan pengorbanan mereka. Sang anak tak tahu menahu kalau uang kiriman itu dapat darimana. Yang pasti setiap bulan harus sampai. Si Ayah dan Ibu tak tau anak-anaknya berusaha sekuat tenaga untuk tidak ikut karaoke-an bersama teman-teman padahal bakat merusak Mike sudah ada sejak lahir. 

    Mamak sejak dahulu berbakat untuk datang tiba-tiba di indekos dengan membawa jajanan yang harapannya akan membungkam jiwa-jiwa membara anak-anaknya agar tidak jajan sembarangan. Sebab butuh kocek yang dalam. Untung anaknya selalu dikos saat-saat ibunda datang mengunjungi kos rasa rumah. Kos-an kami memang selayaknya rumah bahkan lebih mewah daripada rumah kami karena dihiasi tiga pohon penghibur. Tiga pohon itu ukurannya besar, sebut saja mereka rambutan-mangga-kuini. Kehadiran trio pohon dan buahnya jelas menorehkan kebahagiaan untuk anak kos.

    Saat menuliskan ini dua tiga kenangan akan kos pasti menyeruak, bukan untuk bermelankolis ria. Anggap saja ini sebagai pancingan agar tulisan ini terus mengalir bak air bah. Mamak mungkin menjadi orangtua dengan penghargaan untuk nominasi terbanyak dalam mengunjungi kost-an. Anak-anak lain bahkan ada yang dikunjungi satu kali dalam waktu empat tahun kuliah ya pada saat wisuda saja. Jangan sedih kebanyakan memang begitu. Alasannya karena mereka sering bolak-balek kampung halaman sehingga Mamak nya tak perlu khawatir lupa akan wajah anaknya. Kedua kos anaknya yang sepetak sehingga untuk ukuran orangtua sedikit tidak memungkinkan untuk berhadir. Tapi, lihat apakabar dengan kos kami yang bahkan luasnya tak kira-kira. 

    Setiap seminggu kiriman akan datang jika tidak terjadi krisis moneter di rumah. Kiriman akan datang dengan wajar 50 ribu untuk makan seminggu plus 50 ribu untuk jajan perorang saat itu kami berdua yang kuliah. Tidak usah pusing memang itu sistem sudah berlaku sejak zaman awal kuliah. Jangan heran kos dilengkapi dengan kompor gas-kulkas-mesin cuci demi menghemat dan menjadikan anak-anak nya manusia. Bayangkan saja kalau tiba-tiba jiwa sok kaya anaknya kumat. Makan diluar dengan uang segitu, apa yang akan terjadi? Ya makan telur+kecap di hari-hari selanjutnya. Alhamdulillah Allah maha baik, tidak pernah terkena penyakit langganan anak kos (mag, tipus,dll). Sebab kalau sakit sudah jelas pulang dan tidak usah sekolah lagi. Kejam bukan? Begitulah ancaman ibunda tercinta. 

    Disitu kami dituntut untuk melakukan segala sesuatu nya sendiri. Jelas itu bukan hal sulit karena sedari SD sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah. Lalu apanya yang sulit? Ya manajemen keuangan. Katakanlah saya anak ekonomi yang seharusnya bisa melakukan hal-hal remeh temeh tersebut dengan mudah. Tapi, percayalah bagaimana pun bagusnya sistem anggaran juga menentukan. Tidak sulit dalam mengatur ini itu jika anggaran banyak atau bahkan berlebih. Ini jangankan berlebih ibarat kalau main catur salah bidik maka Raja taruhannya. Hal-hal krusial yang harus tetap ada dikos untuk melangsungkan hidup : 

1. Beras (5-10kg)
    Amunisi ini merupakan faktor penting untuk hidup di dalam gubuk-kos. Karena tempat beras transparan kami bisa mewanti-wanti kapan dia akan habis. Habis beras habis nyawa.

2.Gas Elpiji (3kg)
    Mungkin ada yang tau gas Elpiji 3kg harusnya subsidi untuk warga yang kurang mampu. Mungkin anak kos seperti kami bisa dikategorikan sebagai kaum-kaum tersebut. Perkara bongkar-pasang gas sudah menjadi masternya. Sebab siapalagi yang jadi tukang gas kalau bukan diri sendiri. Kalau sudah di garis kuning, uang-uang receh hasil kumpulan sudah disiapkan untuk menggantikan gas dengan temannya yang baru. 

3. Aqua (Isi ulang)
    Namanya juga harus masak dan makan dirumah 3 kali sehari. Aqua jadi amunisi wajib bin penting. Aqua kan mahal? Iya yang asli mahal! Ini Aqua kw seratus. Alhamdulillah masih bertahan hidup dengan amunisi kw super.

4. Sabun dkk 
    Brand ternama sepertinya agak terlupakan saat menjadi anak kos. Yang penting sabun! Yang penting ke kampus gak bau kambing!. Tetap pake deodoran, parfum ala-ala dan body-lotion biar kulit gak kayak nguli. Saat laci harta karun berisi amunisi-amunisi wangi tersebut habis maka ketakutan mulai menyapa, sebab tak mungkin mandi hanya dengan air dan mencuci pakaian sampai harus menuju laundry. Mau jadi apa aku?!


Comments

  1. Terimakasih sudah membaca. Untuk Kos-Hunter saya akan melanjutkan tulisannya. Di Kos-Hunter bagian 2

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts