Self Improvement?



    Barang kali setelah menekan bagian "publikasikan" saya akan menyesal setelahnya. Tapi, tak apa mari kita coba dahulu. Biar saya tahu setelah ini benar-benar malu atau malah justru ketagihan untuk menekan tombol publikasikan.

Selamat sore, setelah menunggu mesin penggiling pakaian saya berhenti untuk yang kedua kalinya saya berfikir untuk menulis, bukan di jurnal seperti biasa tetapi disini. Setelah kurang lebih tiga tahun, kalau tidak salah postingan saya terakhir. Ingatkan saya ya sepuluh menit lagi saya harus membilas baju-baju berbusa itu.Saya mendatangi alat komunikasi berlayar persegi panjang saya sesaat setelah cucian ketiga saya masuk ke penggiling. Saya tiba-tiba teringat pada satu bagian di dalam Gramedia. Satu spot favorit saya ketika berkunjung.

Self improvement 

    Barang kali ini spot yang paling banyak dikunjungi oleh papa papa muda dengan anak balitanya. Tapi, saya suka spot itu bukan karena ituloh. Mohon maaf kecurigaan kalian tidak sesuai kali ini. Karena memang sebagai Papa muda yang membawa anak yang jauh lebih muda keliatan nya menawan tapi bukan untuk ditawan.

    Saya ingat salah seorang adik kelas saya beberapa kali bertanya. Kalau ke Gramedia sukanya ke bagian mana? Saya belum menjawab masih coba mikir. Anehnya dia langsung tau isi kepala yang bahkan belum ada saat itu. Spot Self Improvement! Saya meraba-raba darimana dia tau. Sebelumnya tidak pernah pergi menjajal buku dengannya . 

"Kak.... Gausah pusing. Itu liat yang berjajar di lemari semuanya jenis Self Improvement!" 
Noleh dong otomatis. Segitu tidak pekanya saya selama ini selalu berdiri di spot itu. Baiklah, itu cuma intro kenapa saya selalu nyambrangi spot self Improvement.

Pada akhirnya sebelum sore ini tepatnya pada saat setelah adik kelas saya berstatement seperti itu. Saya langsung mencari tau kenapasih saya suka nangkring di spot Self Improvement?!. Self Improvement sendiri berarti? Oke baik silahkan cari sendiri. Ada banyak hal yang mesti diperjuangkan sendiri. Supaya kita tau bagaimana rasanya mencari dan seumur hidup tidak akan kita lupakan. Guru saya selalu mengajarkan hal-hal jadul seperti itu walaupun pada saat itu kami sudah dihadapkan dengan layar pipih yang serba canggih.

Cucian saya sudah saya matikan. Maksudnya mesin cuci ya sudah saya matikan. Berhubung tulisan ini akan sangat panjang. Alasan saya menyukai spot Self Improvment tentu ada banyak

Pertama
    Saya suka dan saya tidak tahu selama ini menyukainya sehingga saya mencari kebenaran bukan, lebih tepatnya alasan kenapa saya menyukai spot itu. Saya suka dan jelas itu poin pertama. Sehingga posisinya layak dijadikan alasan mengapa saya memilih spot itu sebagai tempat wajib untuk disambangi

Kedua
    Saya sadar betul dan paham sekali bahwa ada banyak hal di dunia ini yang perlu diperbaiki bukan karena salah hanya saja perlu penyempurnaan. Karena barang tentu orang orang akan belajar dari hal yang mereka anggap sempurna. Bukan sedikit sempurna atau setengah sempurna. Dasar ini yang menjadikan spot Self Improvement menawan.

Ketiga
    Namanya saja sudah Self improvement, bukan Our-Self improvement sudah jelas barang tentu buku-buku yang dihasilkan bertujuan untuk "pribadi" kemudian nanti akan mempengaruhi self self lainnya dalam skala besar. Alasan ketiga ini adalah alasan kuat kenapa spot ini menjadi sangat menarik. Jarang sekali kita memperhatikan orang menuntut dirinya baik. Banyak dari kita tidak sadar terkadang lebih suka orang lain dulu baru saya. Kamu dulu yang buang sampahnya baru saya. Coba kamu buang sampahnya. Tapi bukan melihat dirinya yang oh saya yang harus buang sampah ini lebih dahulu.

Keempat
    Untungnya saya sudah baca buku itu hihi asikk. "Self-Driving" karya salah seorang guru besar Ekonomi UI. Iya betul sekali Pak Rhenald. Wkwkwk apaansih?! Oke baik. Anggap saja itu iklan berlangganan. Buku itu sedikit banyak mengulik, sedikit apa banyak? Pilih sendiri lah biar gak dikatain penulis diktator yakan. Isinya sedikit banyak mendeskripsikan bagaimana diri kita menjadi "Driver" not "Passanger" semoga tulisannya benar ya Allah. Tapi poin nya bukan Driver atau Passanger tetapi Self. Sekan memberi tahu kita bahwa memang pengaruh besar itu dimulai dari diri sendiri bukan orang lain bukan mantan. Aelah sok punya.

Dan alasan terakhir akan saya pancing nanti di tulisan selanjutnya. Berhubung sudah maghrib dan cucian saya belum dibilas apalagi dijemur. Selamat bersabtu malam. Tebar ilmu yang bermanfaat jangan maksiat wkwkw. Terserah iya terserah.

Don't forget comment and share


Comments

  1. Novel lebih mantulll

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya? Ohhhh spot novel lebih mantul?
      Wkwkwk yakan selera masing-masing
      Terimakasih sudah membaca
      Happy Reading! Ditunggu ya

      Delete

Post a Comment

Popular Posts