Sadar

Kesadaran itu mahal. Layaknya kesehatan, kesadaran itu juga mahal tak bisa di-rupiah-kan atau di-dolar-kan. Hal ini yang selalu bahkan sampai mati diharapkan setiap orang walau tak terucap. Kesadaran ini bisa banyak bentuknya, dapat beragam jenisnya dan objeknya. Tapi, hal-hal ini menuntut runtutan yang panjang dan usaha yang konsisten. 

Seseorang yang sadar akan pentingnya kesehatan akan mulai memikirkan asupan yang kiranya menjadikan tubuhnya bugar. Memperhatikan pola makan bahkan olahraga nya sejak saat itu. Mungkin sampai mengatur jadwal tidur yang tadinya acak-acakan. Beberapa poin tadi yang dinamakan runtut yang panjang. 

Waktu yang digunakan dalam menjalankan poin tadi dinamakan konsistensi. Seminggu, sebulan bahkan setahun. Dan hasil akhirnya dinamakan pencapaian. Orang-orang akan mulai sadar saat mereka dihadapkan pada situasi yang tidak biasa. Ketidakbiasaan tadi sebenarnya adalah hal yang menuntut nya untuk keluar dan mencari jawaban. 

Ketika seseorang merasa tidak nyaman dengan diri nya maka dengan sendirinya dia akan mencari apa-apa yang menariknya pada situasi tersebut. Kemudian benang-benang kusut tadi coba diuraikan. Banyak orang yang sampai pada tahap itu namun, gagal dan kembali kepada dirinya yang lama terjebak dengan kerumitan dan ketidaknyamanan.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika sampai pada posisi itu?

1. Mencari Bantuan
Tentu kita sulit mengurai tali temali yang melilit sekujur tubuh kita maka saat itulah kita butuh bantuan orang lain untuk sekedar mengambil gunting atau pemotong tali agar terlepas darinya. Lihat bantuan apa yang kira-kira bisa melepaskan kita dari keruwetan itu, jika materi maka jangan datang ke salon, pergilah ke tempat peminjaman seperti bank dan sejenisnya. Sehingga masalahnya terpecahkan bukan justru semakin rumit.

2. Identifikasi
Cari tahu apakah masalah ini adalah hal yang bisa diselesaikan dengan tidur yang cukup atau memaksa kita harus mencari jalan keluar. Sederhananya jika kita lelah karena menyelesaikan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh ibu kita lazimnya istirahat atau tidur menjadi pilihan yang sesuai. Tapi, jika masalahnya seperti mengeluarkan anak gajah dari dalam botol harusnya tidur tak menjadikan anak gajah menjadi nyamuk. Kita harus mencari cara agar anak gajah itu keluar tanpa memecahkan botolnya.

3. Belajar
Banyak dari kita mungkin berpikir bahwa belajar itu kegiatan yang melibatkan tempat dan waktu tertentu. Padahal jelas bahwa setiap hari dan setiap waktu adalah ruang untuk belajar. Ketika kita sadar ada yang kurang dengan diri kita disitulah saatnya kita harus belajar terlebih dengan cara yang benar. Bukan menduga duga dengan asas yang salah. Karena sebesar apapun kekeliruan yang terjadi saat ini dengan diri kita sendiri tentu belajar adalah solusinya sehingga kesadaran untuk lepas dari hal-hal itu bisa dieksekusi dengan segera. Kita sadar bahwa kita masih awam dengan beberapa hal maka cara kita adalah mempelajari hal-hal tersebut. Dan mempercayakan pada yang ahlinya sehingga proses belajar kita tidak salah.

Comments

Popular Posts