Tulus Dulu Tulus Lagi



Ingat sakit saat sehat
Ingat sedih saat senang
Ingat tulus saat marah
-Hikmah Ibnu Maskawih

Seperti biasa kami bicara ngalor ngidul, sampai gak sadar ketemu aja itu hikmah entah darimana ke mana. Bersama sobat sambat abadi Ana uhibubuka Fillah Aka Atun Aka Rabi Aka Rabiatun Hasanah. Hingga sampailah pada satu kesimpulan

Ketika kita marah atas sesuatu maka saat itulah kita harus ingat tulus. 

Pertama ini bicara begini sebenarnya saya pribadi tidak punya tendensi dan keinginan besar untuk mengabadikan tulisan ini. Tapi, dipertengahan jalan sampai pembicaraan berakhir. Sepertinya baik jika tidak disimpan sendiri.

Kenapa sih harus ingat tulus saat marah. Mungkin kutipan diatas syarat makna tapi sulit dipahami kalau tidak dijelaskan dengan analogi. Jadi izinkan saya menjelaskan dan semoga ini tidak mencederai maksud dari Ibnu Maskawih. 

Saya memaknai hal ini sebagai hal yang begini. Katakan kamu berbuat baik kepada seseorang kemudian harusnya kamu hanya fokus ke berbuat baiknya saja bukan?. Nah ternyata dipertengahan jalan, eh jangan di tengah jalan ntar ditikung hehe. Ok lanjut.

Ternyata sesaat setelah kebaikan itu sampai, adaa kejadian yang membuat kakmu merasa kok kenapa begini? Harusnya kan kalau saya berbuat baik seyogyanya harus mendapatkan hal yang ± sama. Marah lah ya pasti dengan ketidaksesuaian itu tadi. 

Maka disinilah kita harus pahami betul. Saat kita marah karena kebaikan kita tidak dibalas, masalahnya dimana? Masalahnya adalah di tulus tidaknya kita. Harusnya mengasihi itu fokus memberi kasih. Mencintai fokus memberikan cinta. 

Marah marah nya kita, tidak tulusnya kita itukan yang sebenarnya buat kita capek sendiri? Maka periksa lagi yang dibilang tulus harusnya tidak berbentuk amarah. Tulus, penyanyi favorite saya itu ternyata mengajarkan banyak hal, hehe canda lagi.

Sudah Tulus kah anda Hari ini?
*kayak seruan sudah sedekah kah anda hari ini, di kotak kotak infaq*

Sekian dan terima saran
Mahlian Elyana
Fans nya bang Tulus *penyanyi tembang kenangan : Sepatu ( Selalu bersama tak bisa bersatu)

Comments

Popular Posts