Yang Baik?
Dear life
Kalau tidak salah baru dua atau tiga bulan lalu kami bercerita tentang perasaan berbunga bunga dan mulai percaya kalau orang baik itu nyata. Tapi, setelah waktu itu kami lagi lagi harus menelan pil pahit yang tidak terelakkan. Dan beruntung sebelum obrolan terakhir itu kami sama sama mengingatkan diri kembali. Bahwa sebesar apapun euforia mencintai makhluk hari ini, kita harus siap akan kejatuhan yang taak terduga.
Terimakasih Tuhan masih menitipkan rasa di hati kami walaupun sebentar. Sangat sebentar karena memang belum saatnya menjadi selamanya. Masih ingat jelas, bagaimana kantuk seketika hilang ketika bercerita tentang sosok dambaan masing masing, yang walau hanya dugaan. Tapi, anehnya kami berdua jelas paham kalau kami hanya perlu menerima apa yang terjadi tidak secara berlebihan.
Waswas jelas namun daripada menyebutnya waswas lebih jelasnya disebut dengan berhati-hati. Karena setiap patah akan menimbulkan bekas, setiap jatuh akan menorehkan luka. Walau tak dalam walau tak lama. Kesemuanya tetap ada tak bisa dihapus semilipun dari kehidupan.
Selamat datang kebahagian tanpa batas. Hari ini kami bersyukur karena tidak menolak kebaikan orang. Daripada meragukan tindakan baik mereka kami lebih memilih menjaga diri kami dengan tetap berkeyakinan segala kebaikan tetaplah kebaikan. Walaupun diselipkan hal hal buruk, yang baik akan menjadi baik.
Akan selalu ada rumput yang terselip diantara padi. Pun akan selalu ada hal buruk yang hadir pada setiap kebaikan. Namun, tidak akan pernah tumbuh padi diantara ladang rereumputan, sama halnya sesuatu yang baik tidak akan mungkin muncul pada tindakan buruk.
F&L
Bercerita
Comments
Post a Comment